Selasa, 02 Desember 2014

Kisah Pilu Seorang Ibu Dibuang Anaknya

 Kisah Pilu Seorang Ibu Dibuang Anaknya
 
mereka telah lupa bagaimana saya telah mengasuh mereka saat masih kecil."
Dream - Perasaan sedih yang mendalam karena dikucilkan dan diabaikan menyelubungi penghuni kompleks Rubat Al-Shakirin, Arab Saudi sebuah tempat penampungan orang-orang tua.
Mereka adalah sisa-sisa generasi tua yang mendambakan perhatian dan kasih sayang, yang selama ini tak diberikan oleh kerabat terdekatnya.
Tempat itu menjadi saksi betapa pengabaian yang disengaja dan kurangnya perhatian menjadi hal yang harus ditanggung penghuninya setiap hari. Bangunan di kompleks itu sudah tidak terawat, tidak ada petugas keamanan dan air bersih.
"Terlepas dari kenyataan bahwa tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan saya tinggal di kota, saya telah menghabiskan hari-hari saya di sini selama lebih dari 15 tahun. Sebelumnya, saya berada di jalanan selama beberapa waktu," kata Khadeejah Aydros, salah seorang penghuni Rubat Al-Shakirin, kepada Arab News, Senin 1 Desember 2014.
Khadeejah mengatakan tak satu pun dari anak-anaknya bersedia merawatnya terutama setelah dia jatuh sakit.
Wanita ini mengeluhkan tak ada seorang pun kerabatnya yang menanyakan kabarnya setelah ia tinggal di Rubat. Semuanya berawal ketika salah seorang menantu perempuan Khadeejah meminta suaminya mengusir ibunya keluar rumah.
Satu malam, mereka meminta Khadeejah turun dari mobil di Rehaili Street dan kemudian meninggalkannya begitu saja. Tak seorang pun anak Khadeejah lainnya yang datang menolong.
"Mereka telah lupa bagaimana saya telah mengasuh mereka saat masih kecil, bahkan setelah itu. Kejadian tersebut telah membuat hati saya hancur," katanya.
Khadeejah kemudian menceritakan setiap Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, ia akan berdiri di pintu gerbang kompleks. Berharap anak-anaknya datang untuk mengunjunginya. Tapi itu tidak terjadi selama 15 tahun terakhir ini.
Selama Khadeejah sakit, penghuni lainnya yang mengurus segala keperluannya. Khadeejah tak mampu bergerak karena dia tengah menderita rematik dan hernia. Uang pensiun yang diterimanya tiap bulan tidak mencukupi untuk biaya pengobatan.
Penghuni lainnya, Umi Aishah, 55 tahun, adalah istri imam masjid di Rubat. Sejak terbaring sakit, suaminya sudah tidak bisa lagi memimpin salat. Salah seorang putranya dulu sering membantu mereka.
Tapi kini dia tak lagi mengirimkan sebagian gajinya yang hanya 1500 riyal per bulan. Jadi Umi Aishah dan suaminya hanya mengandalkan sedekah dari orang-orang.
Umi Aishah mengatakan sejak masjid ditinggal mati oleh pemiliknya, tak seorang pun yang mau merawatnya. Pasokan air masjid sudah diputus sejak dua tahun lalu karena lama tidak membayar tagihan air. Sekarang mereka hanya mengandalkan air dari tangki untuk memasak dan keperluan lainnya.
Selain itu, kompleks Rubat kini tak memiliki penjaga dan tukang bersih-bersih. Semua penghuni Rubat Al-Shakirin adalah orang-orang tua yang sakit dan tak terurus, tapi mereka bisa hidup seperti sebuah keluarga yang harmonis. (Ism)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar